Home > Finance > Beli Saham vs Beli Bisnis

Beli Saham vs Beli Bisnis

Seorang mahasiswa pernah bertanya kepada saya, “Pak kalau orang beli saham itu sebenarnya yang dibeli apa? Pertanyaan yang kelihatannya sederhana tetapi sebenarnya memerlukan penjelasan yang tidak sederhana. Mungkin juga orang menganggap sebagai pertanyaan bodoh yang tidak perlu dijawab. Bagi saya pertanyaan tersebut patut untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap supaya tidak ada kesalahan dalam membuat keputusan. Mengapa pertanyaan tersebut harus dihubungan dengan pembuatan keputusan, karena membeli saham berhubungan dengan keputusan investasi. Jika keputusan investasi dibuat dengan tidak benar maka bisa berdampak pada kerugian yang harus ditanggung pembuat keputusan.

 

Sebagai sebuah keputusan investasi maka membeli saham berhubungan dengan masa depan karena dampak dari keputusan tersebut akan dirasakan di masa datang bukan saat keputusan dibuat. Maka membeli saham bisa diartikan dengan membeli masa depan perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Kalau perusahaan di masa datang menghasilkan keuntungan yang besar maka pembeli saham perusahaan tersebut dapat berharap mendapatkan bagian keuntungan perusahaan dalam bentuk yang dikenal orang sebagai dividen. Jika perusahaan di masa datang mengalami kerugian maka harapan untuk mendapatkan dividen juga sirna. Oleh karena itu membeli saham selain berarti membeli masa depan perusahaan juga berarti membeli prospek perusahaan. Jika prospek perusahaan di masa datang diperkirakan baik maka tepatlah keputusan untuk membeli saham perusahaan tersebut, sebaliknya jika prospek perusahaan di masa datang diperkirakan tidak baik maka keputusan untuk membeli saham perusahaan tersebut dikatakan tidak tepat. Prospek dan masa depan perusahaan dapat diperkirakan dari sejarah perkembangan perusahaan, rencana pengembangan perusahaan di masa datang, dan dari prediksi kondisi industri dan ekonomi negara yang dapat mempengaruhi bisnis perusahaan.

 

Membeli saham juga berarti membeli kepemilikan atas perusahaan. Seorang yang membeli saham perusahaan A berarti membeli kepemilikan perusahaan A dan menjadi bagian dari pemilik perusahaan A. Karena yang dibeli adalah kepemilikan maka ketika membuat keputusan pasti harus dengan perhitungan matang dan ditujukan untuk jangka waktu yang tidak pendek. Menjadi pemilik berrati menjadi bagian dari perusahaan tersebut sehingga akan menikmati keuntungan pada saat perusahaan memperoleh keuntungan dan akan ikut merasakan kerugian pada saat perusahaan merugi. Seorang yang melihat bahwa membeli saham adalah membeli kepemilikan akan berpikir untuk masa depan perusahaan dalam jangka panjang dan dipertimbangkan sebagai investor. Sementara bagi investor jangka pendek atau dalam dunia investasi dikenal sebagai spekulan tidak melihat bahwa membeli saham adalah membeli kepemilikan atau membeli masa depan. Spekulan akan lebih melihat naik turunnya harga saham sebagai pertimbangan untuk membeli atau menjual saham, karena yang dicari adalah keuntungan dari selisih harga saham saat membeli dan saat menjual.

 

Warren Buffet yang dianggap sebagai salah satu guru investasi menyatakan bahwa membeli saham berarti membeli bisnis perusahaan. Kalimat itu ingin menegaskan perbedaan antara investor dan spekulan.  Seorang spekulan akan membeli saham dalam arti saham sebagai surat berharga yang harganya bisa naik dan bisa turun sehingga akan membeli saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi. Spekulan tidak terlalu peduli dengan prospek dan masa depan perusahaan. Lain halnya dengan investor yang membeli saham dalam arti membeli bisnis perusahaan. Membeli bisnis perusahaan bukan berarti hanya untuk satu atau dua tahun tetapi lebih dari itu. Investor yang membeli bisnis tidak perlu khawatir dengan naik turunnya harga saham di pasar modal, karena jika bisnis perusahaan memang baik dan berprospek maka harga sahamj di pasar dengan sendirinya akan menjadi baik. Memang untuk itu diperlukan kesabaran dari investor karena sering kali sebuah bisnis butuh waktu tidak pendek untuk menunjukkan hasil yang mengemberikan. Kunci utama saat membuat keputusan untuk membeli bisnis perusahaan adalah yang pertama dengan memperhatikan sejarah panjang dari perusahaan tersebut baik dari sisi keuangan maupun dari sisi manajerial yang lain. Kedua hindari bisnis perusahaan yang belum memiliki sejaran panjang dan mudah mengalami perubahan karena perubahan kondisi ekonomi atau perubahan teknologi. Ketiga pastikan bahwa bisnis yang dipilih adalah yang sesuai dengan diri anda, karena dengan membeli bisnis tersebut berarti anda menjadi bagian dari pemilik perusahaan dan menjadi bagian dari bisnis itu sendiri. Jika tidak ada kecocokan maka bisa membuat rasa tidak nyaman dan hal tersebut akan menganggu ketenangan dalam berinvestasi. Oleh karena itu patut untuk diingat ketika anda memutuskan untuk menjadi investor dan membeli saham maka anda harus sadar bahwa anda membeli bisnis perusahaan bukan semata-mata membeli saham hanya sebagai surat berharga yang dapat diperjualbelikan dan dari situ anda memperoleh keuntungan. Pilihan ada ditangan anda.

Categories: Finance
  1. No comments yet.
  1. No trackbacks yet.

Leave a comment